Apakah Misdinar itu?
Misdinar itu sama dengan kata dalam Bahasa Jerman Messdieneer yang berarti pelayan Misa Kudus. Dalam Bahasa Inggris biasa digunakan istilah altar servers atau para pelayan altar, atau boys and girls to service at the altar
. Jadi jelas bahwa Misdinar sebenarnya adalah seorang pelayan, yakni pelayan Misa Kudus atau pelayan Perayaan Ekaristi. Dalam prakteknya misdinar juga menjadi pelayan berbagai perayaan liturgi dan ibadat yang tidak selalu Misa Kudus. Sinonim untuk kata misdinar ialah putra-putri altar. Misdinar atau Putra-putri altar adalah anak-anak terpilih yang dapat melayani altar. Dalam simbolik liturgi Gereja, altar itu melambangkan Tuhan Yesus sendiri. Pada saat Misa Kudus berlangsung, Tuhan Yesus Kristus sendiri hadir secara istimewa di atas altar, dalam rupa roti dan anggur, yang nantinya kita terima dalam komuni suci (Tubuh dan Darah Kristus). Dengan kata lain, bila kita menjadi anggota putra-putri altar kita menjadi pelayan Tuhan Yesus Kristus. Siapa yang boleh menjadi Misdinar? Setiap anak boleh menjadi Misdinar, asalkan sudah dibaptis dan sudah pula menerima komuni pertama. Usia yang umum menjadi Misdinar ialah antara 9 atau 10 tahun hingga 17 atau 18 tahun (usia SMA). Namun itu bukanlah sebuah patokan, melainkan melihat situasi tertentu. Misdinar Putri Yang sering menjadi diskusi ialah keberadaan misdinar putri. Bolehkah misdinar putri? Jawabannya boleh. Tahun 2001, Tahta Suci menyampaikan pernyataan mengenai putri altar (Prot. 2451/00/L; tgl 27 Juli 2001). Intinya, setiap Uskup sebagai promotor liturgi Keuskupan memiliki wewenang untuk memberikan izin adanya misdinar putri atau putri altar. Semangat Pelayanan Misdinar Anggota Misdinar harus menyadari benar arti dan tanggung jawab tugas pelayanan misdinar. Jangan pernah berpikir bahwa menjadi misdinar berarti menjadi pembantu atau jongos atau babu, atau sejenisnya. Pelayanan dalam pengertian ajaran Gereja adalah orang yang melayani Tuhan dan umat-Nya, lebih seorang hamba Tuhan yang hidupnya diabdikan seluruhnya bagi sabda_nya dan karta-Nya di tengah umat-Nya. Jadi dengan menjadi misdinar kita adalah pelayan Tuhan yang hidupnya mesti sesuai dengan Sabda Tuhan dan sakramen-sakramen yang selalu kita rayakan. Itu berarti seorang misdinar harus rajin membaca Kitab Suci, mengikuti Perayaan Ekaristi (entah bertuga ataupun tidak), suka mengaku dosa dalam penerimaan Sakramen tobat, dan pada saatnya harus ikut menerima Sakramen Krisma. Secara lahiriah misdinar bertugas melayani Imam atau Pastor, tetapi sebenarnya yang kita layani adalah Tuhan Yesus Kristus yang sedang dihadirkan dalam Misa Kudus. Jadi jangan pernah berpikir untuk malas bertugas hanya karena pastornya galak dan suka marah-marah. Tetapi bersemangatlah melayani Tuhan Yesus Kristus yang hadir dalam setiap Perayaan Ekaristi.
. Jadi jelas bahwa Misdinar sebenarnya adalah seorang pelayan, yakni pelayan Misa Kudus atau pelayan Perayaan Ekaristi. Dalam prakteknya misdinar juga menjadi pelayan berbagai perayaan liturgi dan ibadat yang tidak selalu Misa Kudus. Sinonim untuk kata misdinar ialah putra-putri altar. Misdinar atau Putra-putri altar adalah anak-anak terpilih yang dapat melayani altar. Dalam simbolik liturgi Gereja, altar itu melambangkan Tuhan Yesus sendiri. Pada saat Misa Kudus berlangsung, Tuhan Yesus Kristus sendiri hadir secara istimewa di atas altar, dalam rupa roti dan anggur, yang nantinya kita terima dalam komuni suci (Tubuh dan Darah Kristus). Dengan kata lain, bila kita menjadi anggota putra-putri altar kita menjadi pelayan Tuhan Yesus Kristus. Siapa yang boleh menjadi Misdinar? Setiap anak boleh menjadi Misdinar, asalkan sudah dibaptis dan sudah pula menerima komuni pertama. Usia yang umum menjadi Misdinar ialah antara 9 atau 10 tahun hingga 17 atau 18 tahun (usia SMA). Namun itu bukanlah sebuah patokan, melainkan melihat situasi tertentu. Misdinar Putri Yang sering menjadi diskusi ialah keberadaan misdinar putri. Bolehkah misdinar putri? Jawabannya boleh. Tahun 2001, Tahta Suci menyampaikan pernyataan mengenai putri altar (Prot. 2451/00/L; tgl 27 Juli 2001). Intinya, setiap Uskup sebagai promotor liturgi Keuskupan memiliki wewenang untuk memberikan izin adanya misdinar putri atau putri altar. Semangat Pelayanan Misdinar Anggota Misdinar harus menyadari benar arti dan tanggung jawab tugas pelayanan misdinar. Jangan pernah berpikir bahwa menjadi misdinar berarti menjadi pembantu atau jongos atau babu, atau sejenisnya. Pelayanan dalam pengertian ajaran Gereja adalah orang yang melayani Tuhan dan umat-Nya, lebih seorang hamba Tuhan yang hidupnya diabdikan seluruhnya bagi sabda_nya dan karta-Nya di tengah umat-Nya. Jadi dengan menjadi misdinar kita adalah pelayan Tuhan yang hidupnya mesti sesuai dengan Sabda Tuhan dan sakramen-sakramen yang selalu kita rayakan. Itu berarti seorang misdinar harus rajin membaca Kitab Suci, mengikuti Perayaan Ekaristi (entah bertuga ataupun tidak), suka mengaku dosa dalam penerimaan Sakramen tobat, dan pada saatnya harus ikut menerima Sakramen Krisma. Secara lahiriah misdinar bertugas melayani Imam atau Pastor, tetapi sebenarnya yang kita layani adalah Tuhan Yesus Kristus yang sedang dihadirkan dalam Misa Kudus. Jadi jangan pernah berpikir untuk malas bertugas hanya karena pastornya galak dan suka marah-marah. Tetapi bersemangatlah melayani Tuhan Yesus Kristus yang hadir dalam setiap Perayaan Ekaristi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar